PENGARUH WISATA KARANG JAHE DALAM PERUBAHAN SOSIAL DI DESA PUNJULHARJO


   Wisata Pantai Karangjahe telah merubah kehidupan masyarakat Punjulharjo. Tidak hanya menjadi pusat tujuan wisata saja, namun telah menjadi rujukan dalam meningkatkan kesejahteraan melalui potensi wisata pantai di Indonesia. Bagaimana perubahan ini terjadi? Silahkan baca artikel kami, Perubahan Sosial Masyarakat Punjulharjo. 


~ PROSES 


 
Persiapan berangkat ke Desa Punjulharjo dengan dipimpin oleh Bpk. Suhadi

     Pada hari Rabu,12 Oktober. Sekolah SMA 1 Pamotan mengadakan Learning Tour ke Desa Punjulharjo, Rembang. 

   Dan di lokasi Sekolah SMA 1 Pamotan pada pukul 06.30-07.00 wib dijadwalkan untuk semua Director masing-masing kelompok berkumpul di Ruang Waka untuk diberikan absensi untuk mengabsen masing-masing kelompoknya. 

   Setelah itu pada pukul 07.00-07.15 wib dijadwalkan untuk pembekalan lapangan yang dipimpin oleh Bpk. Suhadi, Bpk Wardi, Bpk Yuli, dan Ibu Indarti.

  


 Perjalanan ke Desa Punjulharjo


      Lalu pada pukul 07.15-08.10 wib dilaksanakan berdoa bersama. Dan menuju ke bus masing-masing kelas. Tiap kelas di bagi 2 bus untuk 3 kelompok. Kita sebagai Kelas XII IPS 4 kita mendapat bus 7 dan bus 8. Setelah semua sudah masuk bus, lalu melakukan perjalanan ke Desa Punjulharjo bersama-sama.


  
Saat sampai di Situs Prahu Kuno

     Pada pukul 08.10-08.20 wib kita tiba di Situs Prahu Kuno dan menuju ke Situs Prahu Kuno, saya bersama kelompok saya menuju ke Situs bersama-sama. Lalu kita melihat-lihat Prahu Kuno yang sudah berusia berabad-abad tahun yang masih ada di Rembang ini. Yang merupakan menjadi kebanggaan tersendiri oleh masyarakat Rembang terutama di Desa Punjulharjo.

 


Suasana saat dijelaskan oleh Bapak Ali Mustofa yang merupakan Kepala Desa Punjulharjo


    Pada pukul 08.20-09.15 wib, kita diberi informasi oleh Bpk Ali Mustofa. Beliau adalah Pengelola Wisata yang ada di Desa Punjulharjo. Kita mendapat informasi banyak mengenai tentang Situs Prahu Kuno, dari Asal-Usul Kapal, Cara membuat Prahu Kuno tsb, dan bagaimana prahu bisa awet dari berabad-abad tahun hingga masih sampai sekarang.

 Perahu kuno di Desa Punjulharjo kabupaten Rembang 



 Terlihat gambar informasi tentang perahu kuno di Punjulharjo


    Tempat di Situs Prahu Kuno sangat asri sekali, karena banyak pohon dan bentuk bangunan yang menjadi tempat Perahu Kuno juga sangat unik sekali. Terlihat dari bentuk desain zaman dahulu dan di variasi dengan zaman modern. 


     Dan juga tidak kalah penting Perahu kuno dijaga dengan sangat baik oleh pengelola maupun masyarakat Desa Punjulharjo. Informasi- informasi yang ada disana juga sangat lengkap. Maka sangat cocok jika kalian ingin pergi ke Situs Prahu Kuno untuk melihat Prahu Kuno sambil belajar sejarah prahu kuno yang ada di Desa Punjulharjo

 

      Foto bersama di depan Situs Prahu Kuno

  

     Foto bersama di sekitar Situs Prahu Kuno dengan anggota-anggota Kelompok 1

 

      Foto bersama pengelola/Kepala Desa Punjulharjo


    Setelah mendapat informasi dari Bpk Pendamping kita berswafoto dengan pengelola/Kepala Desa Punjulharjo yaitu Bpk Ali Mustofa. Saya dan kelompok saya yaitu kelompok 1 juga foto bersama di sekitar Situs Prahu Kuno untuk di jadikan kenang-kenangan bagi kami di Situs Prhu Kuno.


    Suasana saat Pengelola ingin mengumumkan tiap-tiap kelompok untuk wawancara di salah satu warga Desa Punjulharjo




   Pada pukul 09.15-09.30 kita berkumpul di sekitar Situs Prahu Kuno untuk mendapat informasi dari pengelola. Kita mendapat informasi untuk tiap-tiap kelompok dibagi nama salah satu warga Desa Punjulharjo untuk melakukan wawancara tentang Desa Punjulharjo. 


    Setelah mendapat salah satu nama warga Desa Punjulharjo, kita lalu pergi ke rumahnya menggunakan bus. Setelah beberapa saat kita sampai di rumah warga yang bernama Ibu Sri Wahyuni.


Suasana disaat persiapan mau wawancara di Rumah Ibu Sri Wahyuni



    Pada pukul 10.00-10.50 wib kita kelompok 1 melakukan wawancara di Rumah Ibu Sri Wahyuni. Saat pertama kali kita disambut dengan hangat oleh beliau. Kita juga di suguhi oleh beberapa makanan ringan

 

  Suasana saat wawancara berlangsung

Siti Muindah (Kiri), Ngatmiati (Tengah), Ibu Sri Wahyuni (Kanan) 




     Saat Ngatmiati dan Sulis Muindah S. mewawancarai Ibu Sri Wahyuni (umur 32th) tentang berbagai informasi di Desa Punjulharjo, berikut informasinya;




~ Biodata Informan


      Nama Ibu Sri Wahyuni berusia 32 tahun. Beliau berasal dari Tuban Jawa Timur dan Suami beliau asal dari Desa Punjulharjo, Rembang.




~ Asal-Usul Nama Desa Punjulharjo


       Asal mula Desa merupakan Desa Godho, kemudian para sesepuh menamai Desa menjadi Desa Punjulharjo. Para sesepuh mengganti nama desa karena agar seperti makna Desa Punjulharjo yang artinya agar masyarakat sejahtera,maju, dll. Dukuh disana ada 4 yaitu Godho, Jetak, Mbelah dan Kiringan. 




~ Keadaan Penduduk


       Pertama kali yang menduduki Desa Punjulharjo adalah Berandal Godho. Keadaan penduduk zaman dahulu dan sekarang dapat dilihat dari tingkah laku masyarakat, budaya, sosial, agama, dll. Contoh dari Jalan di zaman dahulu hanya jalanan Setapak, namun sekarang sudah menggunakan Jalanan beraspal. Dan juga dapat dilihat dari zaman dahulu di Pantai Karangjahe hanya tegalan/tidak terurus, namun sekarang diubah menjadi wisata Pantai yang sangat indah dan sekarang banyak wisatawan yang berkunjung disana. 


     Pada tahun 9/10 tahun yang lalu Desa Punjulharjo mengalami bencana alam yaitu Puting Beliung. Bencana itu merusak rumah pemukiman di Desa Punjulharjo terutama di Dukuh Mbelah. 




~ Petani


     Di Sawah punjulharjo banyak ditanami padi, jagung, kacang ijo, kacang tanah. Biasanya masyarakat dikonsumsi sendiri jika mendapat hasil yang sedikit. Namun jika mendapat hasil yang lumayan banyak maka akan di jual di Pasar. Sawah di Desa Punjulharjo ada di Selatan Jalan. 




~ Nelayan


       Di Desa Punjulharjo juga ada yang beprofesi sebagai nelayan, terutamadi Dukuh Mbelah. Hasil ikan yang didapat biasanya dijual, atau juga disetorkan. Masakan khas Desa Punjulharjo/Kab. Rembang terutama hasil laut yaitu ada Sayur Mrico, Urap Latoh, Sayur Mangut.


~ Tambak 


       Tambak di Desa Punjulharjo berada di Utara Pantai. Disana ada beberapa macam tambak yaitu ada Tambak Uyah dan Tambak Bandeng. Cara bekerja pada zaman dahulu dan sekarang yaitu perbedaannya pada kemajuan teknologi. Pada zaman dahulu bekerja menggunakan tradisional semua, namun sekarang ada beberapa tahapan yang menggunakan teknologi. Jumlah pekerja di bekerja di tambak uyah/bandeng dibandingkan dengan pekerja di Pantai Karang jahe adalah jumlahnya lebih banyak bekerja di Wisata Pantai Karang jahe, karena lebih efektif dan pemasukan juga bisa tiap hari, sedangkan di tambak hanya beberapa bulan baru mendapatkan pemasukan(uang). 




~ Ternak 


       Di Desa Punjulharjo juga banyak yang memelihara Sapi, Ayam, kambing, dll. Untuk makannya masyarakat masih mencari pakan di hutan/sawah. Biasanya hasil ternak digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. 




~ Pemimpin Desa Punjulharjo


        Desa Punjulharjo sudah ganti Kepala Desa sebanyak 10 kali. Dan sekarang yang menjabat Kepala Desa Punjulharjo yaitu Bpk Akhrom. 




~ Fasilitas Publik 


       Listrik masuk di Desa Punjulharjo pada tahun 1980,hanya saja pada saat itu hanya orang tertentu yang sudah menggunakan listrik. Dan pada zaman dahulu yang belum mempunyai listrik maka para masyarakat menggunakan lilin dan upleg yang bahan bakunya dari minyak tanah. 


      Masjid pertama kali dibangun di Desa Punjulharjo pada tahun 1973. Disana juga ada lapangan untuk bermain sepak bola dan juga bermain bola voli. Lapangan berada di barat tepatnya di dukuh Godho. 


     Kantor desa sebelah perempatan jalan arah utara. Dan untuk sekolah berada di Barat Balai Desa. Disanaada sekolah Paud, TK, SD, Madarasah dan Smk.

PENGARUH WISATA PANTAI




~ Kegiatan masyarakat/pekerjaan


       Untuk mayoritas penduduk dalam pekerjaan banyak yang bekerja di Pantai Karang Jahe. Dan yang bekerja sebagai nelayan sekarang hanya beberapa orang saja, namun dukuh Mbelah masih ada lumayan banyak yang bekerja nelayan. 


      Jinis organisasi di Punjulharjo ada Karang Taruna, Bumdes. Salah satu kehiatannya yaitu mengelola wisata Karang Jahe, Kerja bakti pada hari jumat. Dan untuk jaga kebersihan maka sampah-sampah dibuang tiap 2 sampai 3 kali dalam seminggu. 




~ Bentuk Bangunan


     Bentuk rumah di Punjuharjo sudah banyak yang modern, namun masih ada beberapa yang bentuk rumahnya yang tradisional. Untuk rumah yang masih tradisional yaitu berbentuk Rumah Joglo masih ditemui di perapatan Dukuh Godho. 




~ Perabotan Rumah Tangga


       Untuk memasak masyarakat sudah menggunakan LPG, namun jika ada acara/hajatan masyarakat masih menggunakan kayu bakar. 




~ Jenis Mainan Anak-Anak


       Ada beberapa jenis di Wisata Pantai Karang Jahe yaitu ada Odong-odong, ATV, mandi bola, prahu karet dan prahu wisata. 




~ Air Sumur dan Air Bersih


       Di masyarakat Punjulharjo menggunakan air dari PDAM, Air Kajar dan Sumur. Namun untuk minum srhari-hari masyarakat biasanya membeli air galon dan ada juga dari air PDAM/Kajar yang nantinya di masak sendiri oleh masyarakat. 




~ Kesehatan dan Persalinan 


       Di Desa Punjulharjo tidak ada Puskesmas, namun ada Pustu Kesehatan. Pustu kesehatan adalah fasilitas masyarakat yang dibawah puskesmas. 


        Dan untuk masyarakat yang ingin melahirkan biasnya dibawa ke RSI (Rumah Sakit Islam) 




~ Kesenian 


       Kesenian di Punjulhatjo yaitu ada Kadroh dan tari Suffi. Untuk kadroh yaitu para bapak-bapak masyarakat Punjulharjo. Dan yang Suffi yaitu dati remaja-remaja masyarakat Punjulharjo. Pada zaman dahulu ada kesenian gabus namun sekarang sudah ada. 


       Dan Ibu Sri Wahyuni berpendapat agar kesenian tetap maju maka masyarakat harus dibujuk dengan sopan, dan juga diberi pelatih untuk lebih mudah memahami kesenian yang dilakukan. 




~ Persoalan Masalah 


       Pada pertama kali wisata Karang Jahe ada beberapa masyarakat yang tidak setuju akan di bukanya Wisata Karang Jahe. Karena ada beberapa alasan yang berkesimpangan dari masyarakat sekitar. 


       Namun para perangkat desa melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan akhirnya masyarakat setuju akan dibukanya Wisata Karang Jahe. 


      Dan Ibu Sri Wahyuni berpendapat agar Desa Punjulharjo lebih maju lagi, bantuan untuk masyarakat lebih merata, dan pastinya Desa Punjulharjo makmur sejahtera.


Foto bersama dengan Ibu Sri Wahyuni



        Setelah berbagai pertanyaan yang ditanyakan oleh Ngatmiati dan Sulis Muindah S. Kita kelompok 1 dengan Ibu Sri Wahyuni melakukan foto bersama didepan rumah Ibu Sri Wahyuni. Lalu kita memberikan kenang-kenangan kepada Ibu Sri Wahyuni yang semoga bermanfaat untuk beliau dan keluarganya. 

     Pada pukul 10.50-11.15 kita makan jajanan yang diberikan oleh sekolahan. Sambil makan kita juga menunggu kelompok 3,karena kita kelompok 3 belum menyelesaian wawancaranya dengan salah satu warga Desa Punjulharjo. 

       Setelah beberapa saat kelompok 3, sudah selesai wawancara maka kita melanjutkan perjalanan ke Kantor Kepala Desa untuk melkakukan Sarasehan disana. 

   Lalu setelah sampai di Kantor Balai Desa, saya dàn kelompok saya yaitu kelompok 1 melakukan persiapan memvideo tiap acara itu berlangsung.

    Acara berlangsung sampai pukul 11.55 wib. Inti dari Sarasehan tersebut adalah menginformasikan tentang apa saja Perubahan sosial yang ada di Desa Punjulharjo

Suasana saat acara Sarasehan terlihat ada bapak/ibu guru Sma Negeri 1 Pamotan dan Perangkat Desa Punjulharjo

Penyerahan hadiah/kenang-kenangan dari Sekolah SMA Negeri 1 Pamotan


 Kemudian pukul 11.55-12.05 kita berangkat ke Pantai Karang Jahe. Sebelum itu, saya mengambil makanan di Panitia untuk nantinya dimakan di Pantai Karang Jahe. Setelah itu saya dan teman-teman berangkat ke Pantai Karang Jahe menggunakan bus.

 

Suasana halaman depan Pantai Karang Jahe



    Pada pukul 12.10-13.15 kita sampai di Pantai Karangjahe. Setelah sampai saya dan teman-teman lainnya sholat dhuhur, kemudian setelah sholat kita makan bersama di pinggir Pantai. Kita makan disalah satu tempat santai yang ada di pinggir pantai dibawah pohon cemara. 

     Setelah makan siang bersama, saya dan teman-teman ganti baju disalah satu toilet di arah barat. Kemudian kita jalan-jalan di Pantai Karangjahe sambil swafoto disana.

 Perjalanan pulang dari Pantai Karangjahe ke Sekolah SMA 1 Pamotan




    Pada pukul 13.15-13.45 wib kita berangkat pulang bersama-sama menggunakan bus. Dalam perjalanan kita bercerita dan bersenda gurau.Dan beberapa waktu kemudian kita sudah sampai di Sekolah SMA Negeri 1 Pamotan. 




 ~ Simpulan


      Melalui Pantai Karangjahe, masyarakatDesa Punjulharjo berubah. Tiga hal yang tampak berbeda pada masyarakat adalah kegiatan masyarakat/pekerjaan, bentuk bangunan rumah, fasilitas publik dan perdagangan-jasa. 




~ Saran 


     Saran untuk Desa Punjulharjo adalah fasilitas atau lainnya yang belum terpenuhi oleh wisatawan semoga waktu yang akan datang terpenuhi. Dan untuk wisata yang ada di Desa Punjulharjo semoga lebih maju dan lebih terkenal oleh masyarakat luar terutama dari Wisata Prahu Kuno yang ada di Desa Punjulharjo. Yang merupakan salah satu peninggalan sejarah, yang harus kita jaga baik-baik agar generasi yang akan bisa melihatnya. 




Terima kasih.. 




Nama Kelompok:


1. Ngatmiati


2. Siti Muindah S. 


3. Serlina Vera F. 


4. Robi'ul Ana


5. Sri Asih


6. Irham Afiffuddin


7. Surikiyanto


8. A. Charis


9. A. Junaedi


10. A. Ageng Satria


11. M. Syueb

#smapa#karangjahe#perubahansosial

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUNJUNGAN KE PASAR PAMOTAN

RAMBANAN UNTUK PETERNAK KAMBING BERDAYA